Minggu, 06 Desember 2015

Kelangsungan Hidup Organisme

A. Adaptasi

    Adaptasi adalah kemampuan mahkluk hidup untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Adaptasi dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu:

1. Adaptasi Fisiologis, yaitu penyesuaian fungsi alat-alat tubuh mahkluk hidup terhadap lingkungannya. Contohnya:
  • Dalam saluran pencernaan rayap terdapat flagellata yang menghasilkan sellulase untuk membantu pencernaan sellulosa.
  • Kekeringan mengakibatkan tumbuhan jati mensintesa asam absisat yang berperan dalam pengguguran daun.
  • Jumlah eritrosit penduduk di dataran tinggi lebih banyak dibandingkan penduduk di dataran rendah, sebagai respon rendahnya tekanan oksigen di dataran tinggi.
  • Ikan air tawar menghasilkan urine yang encer dan banyak dikarenakan tubuhnya melalui insang banyak menyerap air secara osmotik. Ikan air laut mengekskresikan urine yang pekat dan sedikit sebagi respon tubuhnya yang banyak kehilangan air secara osmotik (sesuai kadar garam).
  • Aktivitas hormon yang ada di dalam tubuh bunglon memengaruhi perubahan warna kulitnya (mimikri).
2. Adaptasi Tingkah Laku, yaitu penyesuaian mahkluk hidup terhadap lingkungannya dalam bentuk tingkah laku. Contohnya:
  • Anak rayap yang baru menetas akan menjilati dubur rayap dewasa untuk mendapatkan flagellata.
  • Mamalia air (seperti paus dan lumba-lumba) secara periodik muncul ke permukaan untuk mengambil udara pernafasan.
  • Pohon jati menggugurkan daunnya pada saat musim kemarau.
  • Burung pelatuk mematuk-matuk kayu untuk mendapatkan larva kumbang pada batang tumbuhan yang sudah membusuk.
  • Bunglon mengubah warna tubuhnya sesuai dengan warna lingkungannya agar tidak terlihat oleh musuh.
3. Adaptasi Morfologi, yaitu penyesuaian bentuk atau struktur organ tubuh mahkluk hidup terhadap lingkungannya. Contohnya:
  • Teratai memiliki daun yang lebar dan tipis untuk mempercepat penguapan.
  • Bentuk tubuh ikan yang stream line sehingga memudahkan dalam berenang.
  • Burung kolibri mampu mengambil nektar dari dalam bunga dengan paruhnya yang panjang.
  • Burung pemangsa mempunyai paruh kuat melengkung dan berkait untuk membunuh dan mengoyak mangsanya.
  • Burung pelatuk memiliki struktur tengkorak yang kokoh dan lidah yang panjang untuk melindungi otaknya dari guncangan ketika mematuk-matuk kayu yang keras.
B. Seleksi Alam

    Seleksi alam adalah proses seleksi oleh alam terhadap mahkluk hidup dimana yang mampu akan bertahan hidup, lestari, atau terbentuk spesies baru, sedangkan yang tidak mampu akan punah. Contohnya:

1. Keadaan populasi kupu-kupu Biston betularia di Inggris sebelum revolusi industri dan setelahnya. Di Inggris ada dua macam Biston betularia, yaitu kupu-kupu bersayap cerah dan gelap.

- Sebelum terjadi revolusi industri, populasi kupu-kupu bersayap cerah lebih besar daripada kupu-kupu bersayap gelap.
- Setelah terjadi revolusi industri, populasi kupu-kupu bersayap cerah lebih sedikit daripada kupu--kupu bersayap gelap.

  Hal itu terjadi karena sebelum revolusi industri lingkungan masih cerah, sehingga kupu-kupu bersayap cerah lebih adaptif daripada kupu-kupu bersayap gelap. Sebaliknya setelah revolusi industri keadaan lingkungan lebih gelap oleh jelaga. Akibatnya kupu-kupu bersayap gelap lebih adaptif terhadap lingkungannya, sedangkan kupu-kupu bersayap cerah tidak adaptif sehingga lebih mudah ditangkap oleh predator.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar